Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Indahmu Hanyalah Maya

Kau bagai lukisan asap
Yang kukepulkan ke udara
Indah memang, namun dalam sekejap
Indahmu luruh, memudar
Seperti ombak kau tergambar
Lari kejar-mengejar
Bergulung-gulung serupa ukiran
Setelah menghantam karang kaupun hilang
Laksana bianglala kau kukira
Begitu berwarna, penuh dengan pemuja
Tersebab kau sungguh menawan
Tapi, pernahkah kau hadir tanpa adanya hujan?
Tak pernah? Karna indahmu hanyalah maya

Tangerang, 06 September 2007