Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Rayakan Musim Panas, Ratusan Anjing Disantap Ramai-Ramai

Narayana 734 - Ketika sebuah hal sudah menjadi tradisi budaya turun-temurun, maka tak pelak susah untuk diubah. Contohnya saja di Indonesia. Tradisi untuk mudik saat Lebaran, terkadang memang menyita waktu, tenaga dan uang. Kendati mungkin ada himbauan untuk mudik jika uang benar-benar cukup, toh faktanya mudik tetap semakin meningkat setiap tahunnya.

Seperti itulah tradisi. Dilakukan dari generasi ke generasi dan begitu dihormati meskipun dunia modern semakin menganggap hal itu tak perlu. Karena sebuah tradisi pulalah, terkadang timbul perdebatan yang panjang. Seperti tradisi festival budaya yang terjadi di sebuah kota di bagian selatan China ini, Yulin.

Penduduk kota Yulin rupanya memiliki kebiasaan merayakan hari titik balik matahari. Untuk memperingati hari itu, warga Yulin melakukan festival makan daging anjing secara besar-besaran. Jika mayoritas penduduk Indonesia menganggap memakan daging anjing itu sesuatu yang haram dan menjijikkan, penduduk Yulin justru menantikan bisa terlibat event akbar ini.

Namun dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan dunia modern, festival yang dianggap paling menjijikkan di dunia ini menghadapi tekanan. Tekanan itu muncul dari aktivis pencinta hewan. Dilansir Daily Mail, berikut foto-foto pedih saat anjing tak berdosa ini siap menjadi santapan manusia. Jika kamu setuju atau tidak dengan acara ini?
Saat momen Titik Balik Matahari telah tiba di daerah China, maka dengan segera para penduduk di kota Yulin berkumpul. Hari perayaan Titik Balik Matahari memang dianggap istimewa di sana. Pada hari itu, momen siang hari menjadi paling panjang dalam sehari. Sehingga kebiasaan memakan daging anjing dan leci menjadi hal favorit.

Jika para warga Yulin berbahagia menyambut hari Titik Balik Matahari, maka tidak dengan para anjing di sana. Dengan tatapan sedih dan takut, mereka seakan tinggal menunggu waktu untuk hidup. Tampak bermalas-malasan di dalam kandang, anjing-anjing ini tak pernah tahu bahwa kehidupan mereka hanya menyisakan beberapa jam saja sebelum akhirnya menjadi santapan.

3. Tak Peduli Gugatan
Ada yang pro dan tak sedikit yang kontra. Kondisi itulah yang terjadi saat festival tahunan ini berlangsung. Bahkan demo-demo penolakan akan kritikan ini terus terjadi kawasan Yulin. Dalam melancarkan aksi protes mereka ini, para aktivis membagikan foto-foto bukti 'kekejaman' penduduk Yulin ketika membunuh para anjing ini.

Foto-foto seperti bagaimana para penduduk Yulin mengumpulkan anjing-anjing dan mulai membunuh untuk mengolahnya menjadi masakan memang menjadi kecaman para pecinta anjing. Namun penduduk Yulin tetap bergeming. Bagi mereka, tradisi tetaplah tradisi. Mereka tetap menikmati lezatnya daging anjing di sebuah piring saji dengan hiasan buah leci.

4. Daging Tak Sehat?
Ketika foto-foto bagaimana penduduk Yulin menikmati daging anjing tidak mempan, para pencinta dan aktivis hewan mulai membangun isu lain. Mereka mulai mengkritik bahan daging anjing yang diduga tidak sehat. Menurut para penolak tradisi makan anjing ini, anjing-anjing yang akan dikonsumsi diduga banyak yang tidak sehat.

Mengapa tidak sehat? Karena anjing-anjing yang dibawa ke rumah potong hewan siap untuk disembelih itu tidak mengalami proses pemeriksaan kesehatan. Bahkan tak sedikit dari anjing-anjing itu diduga menderita berbagai penyakit seperti salah satunya adalah rabies. Tak hanya rabies, daging-daging anjing juga diolah secara tidak higienis dan dituduh bisa membahayakan para konsumen.

5. Banyak Anjing Pungut
Tudingan bahwa daging yang dikonsumsi itu tidak sehat memang beralasan. Karena rupanya para pemilik rumah potong hewan tidak sepenuhnya membeli anjing-anjing itu di pasar hewan. Bahkan tidak jarang mereka memungut anjing-anjing liar yang biasa berkeliaran bebas di sudut-sudut kota Yulin.

Para penjaja anjing siap sembelih pun tak sedikit yang mengaku menculik anjing-anjing ini di dekat rumah pemiliknya.  Para aktivis hewan percaya bahwa anjing-anjing yang dipungut secara liar lebih memiliki risiko mengidap penyakit berbahaya seperti contohnya rabies atau virus lainnya. Jika memang benar begitu, sungguh berbahaya daging anjing yang dijual di Yulin.

6. Direbus Utuh
Setelah anjing-anjing itu dibeli, maka beberapa orang akan membawa anjing itu ke sebuah tempat pemotongan hewan. Tempat pemotongan hewan ini ada yang terletak di pasar-pasar tradisional Yulin. Agar para pembeli meyakini bahwa mereka menjual daging anjing terbaik, para pedagang memiliki trik tersendiri.

Rupanya setelah anjing-anjing ini dibunuh, para pedagang langsung merebus anjing-anjing ini dalam kondisi utuh dan sudah dipisahkan dari bulunya. Anjing-anjing utuh yang sudah setengah matang ini lalu digantung di sebuah besi, siap menanti para pembeli. Foto-foto anjing siap dibeli ini pun tak luput menjadi salah satu bukti protes yang ramai dibicarakan di jejaring sosial China, Weibo.

7. Gigi Taring Masih Ada
Jika mayoritas orang sangat takut dengan gigi taring anjing, sepertinya tidak untuk penduduk Yulin ini. Usai anjing-anjing ini dibunuh dan direbus, sepertinya mereka tak memiliki keinginan untuk melepas deretan gigi taring tajam. Bahkan dalam kondisi utuh, penduduk Yulin sepertinya lebih bersemangat.

Dalam tradisi budaya masyarakat Yulin, makan daging anjing beserta leci dan minum alkohol bisa membuat orang-orang tetap sehat selama musim dingin. Meskipun memang seharusnya secara logika, makan sehat bisa dilakukan kapanpun dan tidak dengan daging anjing. Apakah kamu berselera berjalan di pasar daging yang menjajakan daging anjing utuh?

8. Siap Dibeli Kiloan
Menanggapi tingginya kritikan akan tindakan penduduk Yulin, pemerintah setempat justru seakan memilih acuh. Menurut pemerintah Yulin, merek tidak pernah mendukung secara resmi atas tradisi budaya yang dianggap menjijikkan ini. Media resmi pemerintah Yulin membeberkan jika pemerintah sudah memberitahu pihak restoran untuk menghapus masakan daging anjing dari papan atau daftar menu mereka.

Namun tetap saja pemerintah Yulin tidak melarang konsumsi daging anjing di sana, selama itu dilakukan secara ilegal. Anehnya, saat festival ini berlangsung, justru banyak sekali penjual daging anjing di pasar yang menyediakan daging anjing dibeli secara kiloan, mirip dengan daging sapi atau ayam. Bagaimana menurutmu?

 Kapanlagi