Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Astaga, Uang Rp 512 juta Di Brankas Dibawa Kabur 4 Pelaku Bercadar di SMKN 1 Denpasar.

Astaga, Uang Rp 512 juta Di Brankas Dibawa Kabur 4 Pelaku Bercadar di SMKN 1 Denpasar.

SEBARKANBERITA


Astaga, Uang Rp 512 juta Di Brankas Dibawa Kabur 4 Pelaku Bercadar di SMKN 1 Denpasar.

DENPASAR  Brankas berisi uang Rp 512 juta di kantor SMK N 1 Jalan Cokroaminoto Denpasar, Bali dibobol maling.

Akibatnya, uang setengah miliar rupiah sumbangan pemerintah dan uang sekolah raib.

Aksi pelaku terekam kamera CCTV, terlihat 4 orang bercadar dengan leluasa melakukan aksinya.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian pada Rabu (27/9/2016) menyebutkan, empat pelaku bercadar beraksi pukul 01.40 Wita rabu kemarin.

Dari rekaman kamera CCTV yang diperiksa polisi, terlihat seorang pelaku berjalan mengendap-endap memasuki areal sekolah sambil menghindari sorotan kamera.

Ia diduga masuk ke areal sekolah dengan cara memanjat tembok sebelah selatan.

Menyadari ada CCTV terpasang, pencuri ini lalu berjalan ke arah CCTV sambil berusaha agar gerak-geriknya tak terekam kamera.

Ia berjalan perlahan menyisir tembok sekolah yang tidak terjangkau sudut pengambilan gambar CCTV.

Sesampainya di dekat CCTV, pencuri ini lalu mengubah arah CCTV yang semula menyorot ke arah halaman, dibengkokkan ke arah atas.

"Kemungkinan besar, pelaku tahu di halaman samping selatan sekolah ada CCTV terpasang," ujar anggota buru sergap (buser) Polresta Denpasar yang tiba di lokasi kejadian, Rabu kepada Tribun Bali.

Setelah membuat kamera CCTV "mati kutu", pencuri lalu bergerak ke ruang Tata Usaha (TU) yang terletak di lantai II.

Dari olah TKP yang dilakukan kepolisian, pelaku pencurian diyakini naik ke lantai II dari arah belakang sekolah.

Dugaan itu muncul karena pintu lobi depan sekolah terkunci sedangkan pencuri masuk ke ruang TU melalui jendela belakang ruangan tersebut.

Sekrup terali besi jendela juga dilepas oleh pelaku.

Dari rekaman CCTV yang dipasang di dalam ruangan, empat orang pelaku pencurian dengan zebo di wajah terlihat memasuki ruang TU.

Di sana mereka langsung menyasar brankas yang disimpan di ruang tersebut.

Selang beberapa saat kemudian, kawanan pencuri ini baru menyadari ada kamera CCTV terpasang di ruangan itu.

Salah seorang dari mereka lalu bergerak mendekati kamera CCTV dan melepaskan adaptornya sehingga kamera CCTV pun mati.

Kawanan pencuri ini pun dengan leluasa menggasak uang yang disimpan dalam brankas.

Menggunakan sebuah linggis, dengan mudah brankas dapat mereka jebol.

Ihwal pencurian baru diketahui keesokan paginya, ketika petugas kebersihan sekolah, Ni Made Wartini (41), hendak membersihkan ruang TU.

Setelah membersihkan ruangan di lantai I dan ruang rapat di lantai II, Wartini, kemudian beranjak untuk membersihkan ruang TU.

Ketika mencoba membuka pintu ruang TU, Wartini merasa aneh lantaran pintunya terasa susah untuk dibuka.

Setelah diperiksa, ternyata ada meja yang mengganjal pintu dari dalam. Firasat buruk pun menghinggapinya, saat melihat ke dalam ruangan, brankas besi yang semula terletak di barat ruangan sudah berpindah ke sebelah timur dekat jendela.

Brankas pun dalam posisi terbuka.

"Ibu itu lalu melaporkan soal brankas yang terbuka ke rekan kerjanya. Rekannya nggak berani masuk ke ruangan. Sebelumnya ada pemegang kunci yang tiba di sekolah sekitar jam 4 pagi untuk buka kunci perkantoran. Tetapi dia hanya buka kunci saja, tidak memeriksa tiap ruangan," ujar petugas polisi di TKP.
Akibatnya, uang anggaran sekolah dari bantuan pemerintah pusat sebesar Rp 100 juta yang rencananya diperuntukkan bagi ruang kelas baru raib. Selain itu, sehari sebelumnya, seorang pegawai sekolah juga sempat menaruh uang sejumlah Rp 29,75 Juta di brankas.

Total kerugian yang diderita pihak sekolah mencapai Rp 512 Juta.

Wakapolresta Denpasar AKBP Nyoman Artana, yang langsung terjun ke lokasi untuk menangani kasus ini menjelaskan pihaknya tengah melakukan penyelidikan.

"Kasus ini tengah kami selidiki. Pelaku dari rekaman CCTV ada empat orang," ujarnya.(sebarkanberita.com)