Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Karena Akses Jalan Kemesjid Di Tutup Pengembang Apartemen, Mata Anak Ini Tersangkut Kawat Pagar Berduri Saat Pergi Sholat.

Karena Akses Jalan Kemesjid Di Tutup Pengembang Apartemen, Mata Anak Ini Tersangkut Kawat Pagar Berduri Saat Pergi Sholat.

SEBARKANBERITA

Karena Akses Jalan Kemesjid Di Tutup Pengembang Apartemen, Mata Anak Ini Tersangkut Kawat Pagar Berduri Saat Pergi Sholat.

sebarkanberita.com - Peristiwa mengerikan yang dialami bocah lima tahun bernama NurQaleesya Abdullah ini kiranya bisa menjadi peringatan buat kita agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak kita.

Sejumlah anak-anak dan lansia harus memanjat kawat berduri di kawasan Kemang untuk mencapai masjid. Kondisi itu diistilahkan Anggota DPD DKI Jakarta Fahira Idris, #GazaInJakarta. Hal itu pula yang membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berang.

Sebelumnya, Anggota DPD Fahira Idris mengecam pemagaran itu karena menyulitkan akses warga menuju masjid. Pembatas tersebut berupa tembok tinggi yang dipasangi kawat berduri.

Kejadian berawal dari NurQaleesya Abdullah ingin pergi sholat bersama adik nya saat ia memanjat untuk melewati pagar berduri pakaian nya tersangkut dan membuat ia terjatuh kearah pagar berduri tersebut,

Persitiwa ini pertama kali di ketahui oleh salah seorang warga bernama Dian (28) ketika mendengar suara menangis teresak-esak di belakang rumah, saya terus ke situ dan terkejut melihat NurQaleesya dengan kondisi kawat berduri sudah menancap di matanya dan darah mengalir banyak di pipinya.

Media setempat melaporkan bahwa NurQaleesya harus menahan sakit selama 1 jam, sebelum pihak rumah sakit berhasil melepas kawat yang menancap di mata nya.

Sebelumnya Ketua Pengelola Yayasan Pesantren Al Futuwwah Muhammad Sanwani Naim mengatakan, untuk memasuki masjid itu memiliki dua akses jalan. Namun, karena pengembang menutup pintu sisi barat, maka warga harus memanjat atau harus berputar untuk mencapai masjid.

Sanwani menjelaskan, pihaknya tidak mau menegur pengembang karena tidak mau ada perdebatan. Padahal, sebelumnya sudah ada  ada perjanjian antara pengembang dengan warga. Namun, Sanwani merasa lebih baik mengadu ke pihak yang berwajib.