Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Wanita Ini Kaget Lihat Pampers Anaknya Berdarah, Ternyata Terjadi Hal yang Mengerikan

Wanita Ini Kaget Lihat Pampers Anaknya Berdarah, Ternyata Terjadi Hal yang Mengerikan

SEBARKANBERITA



sebarkanberita.com - Setiap orangtua pasti khawatir bila mengetahui anaknya terluka.
Orantua pun pasti akan bertanya penyebab anaknya terluka, terlebih bila lukanya berada di organ tubuh yang terbilang vital.

Akan lebih sulit bila ketika orangtua menemukan luka di tubuh anak yang belum bisa bicara dengan jelas, dan ingin mengetahui penyebabnya.

Seperti yang dialami orangtua yang satu ini.

Kisah orangtua ni dibagikan melalui media sosial oleh pengguna Facebook bernama " Nurul K. Zakaria ".

Di akun Facebook-nya, ia membagikan kisah curhatan seorang wanita atas apa yang terjadi dengan anaknya.


Kisah itu diungkapkan melalui sebuah percakapan di pesan singkat menggunakan bahasa melayu yang kemudian di-capture.

Capture curhatan seorang wanita yang tak disebutkan namanya itu diunggah ke lama Facebook-nya.
Dengan menggunakan bahasa melayu, ia menuliskan kalau ia telah mendapat izin untuk membagikan kisah wanita itu ke Facebook.

 


"Diatas permintaan beliau, saya bagikan untuk anda semua. Semoga menjadi pengajaran. Betul. Naluri seorang ibu sangat kuat. Kalau terbetik dalam hati ada sesuatu yang tak enak, jangan dibiarkan. Semoga beliau tabah.

Semoga urusan pengadilan disederhanakan. Semoga anaknya bisa menjalani hidup normal seperti anak-anak lain. Semoga Allah karuniakan hidup baru yang bahagia untuk mereka berdua."

Begitu kira-kira keterangan yang dituliskan di unggahan itu dalam bahasa Indonesia.
Kisah orangtua malang itu berawal ketika wanita itu mengungkapkan ia memiliki seorang putri yang masih balita.

Selama ini, wanita itu menitipkan anaknya ke rumah mertuanya untuk.

Sebab selama ini ia bekerja begitu juga dengan suaminya.
Namun, sesuatu yang mengejutkan terjadi.

"Pernah sekali saya menemukan pampers anak saya berdarah dan dia menangis. Saya tunjuk pada suami tapi suami, tapi suami saya bilang kalau kemaluan anak perempuan berdarah itu adalah hal biasa saja. Tapi anak saya menangis menahan rasa sakit dan sudah banyak kali terjadi," kata wanita itu dalam capture-an percakapan dengan menggunakan bahasa melayu.

"Saya beritahukan pada suami bahwa apa yang terjadi pada anak, itu tidaklah normal. Saya menduga ada orang memegang kemaluan anak saya. Suami saya pun bertanya pada ibunya dan memberi tahu bahwa dia tidak mengetahui apa-apa. Bahkan saya juga bertanya pada anak saudara lelaki yang ada di rumah ibu mertua agar tidak mengganggu anak saya, namun mereka semua tidak mengaku, " kata wanita itu.

Bukannya dicarikan solusi, wanita itu mengaku kalau ia malah dimarahi suaminya.

Ia juga diancam bila terus menceritak nsoal anaknya, ia akan diceraikan.

"Anak saya selalu kata 'akit! Akit! '(Sakit). Hati ibu mana yang tak sedih? Saya tak ada tempat untuk mengadu dan terpaksa pendam seorang diri, " ungkapnya.

Bahkan, dia pernah mencoba untuk berhenti kerja namun dilarang oleh suaminya.
Ia pun pernah mencoba menempatkan anaknya ke tempat penitipan anak, namun hal itu juga tak diizinkan suaminya.

Wanita itu bercerita, sejak anaknya kecil suaminya jarang sekali mengurus apalagi memandikan anak perempuannya.

"Saya doa banyak-banyak, minta tuhan tunjuk pada saya apa yang terjadi sebenarnya. Berbulan-bulan saya bersabar dan satu hari tuhan tunjuk pada saya. Satu hari saya dengar dia cakap benda aneh dan tak perlulah saya ceirta apa.

Tapi saya mulai meragukan sesuatu. Suami saya tak pernah sentuh pampers anak, tapi bagaimana dia tahu ada tahi lalat di punggung anak saya? Sedangkan tengok punggung anak pun tak pernah. Saya mencoba untuk mencari tahu dengan bertanya kepada anak saya, apakah ayah pernah buka celananya?

Anak saya mengakui ayahnya yang melakukannya. Meraung saya! Patutlah dia tidak ingin saya berisik dan larang saya buat laporan polisi. Ternyata dia melakukannya pada anak sendiri," katanya.

Kini, diketahui wanita itu dalam proses perceraian dan ia tinggal bersama orangtua dan anaknya.
ia juga telah berhenti bekerja dan tak lagi berkomunikasi dengan suaminya