Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Sejarah FIFA dan Hubungannya dengan Indonesia

F�d�ration Internationale de Football Association atau yang biasa disebut FIFA adalah induk organisasi sepak bola internasional. Organisasi yang berpusat di Zurich, Swiss ini didirikan pada 21 Mei 1904 di Perancis atas prakarsa dari Belgia, Perancis, Belanda, Swedia dan Swiss dengan presiden pertamanya Robert Gu�rin. Saat ini diperkirakan lebih dari 200 tergabung menjadi anggota FIFA
Dalam perkembangannya organisasi ini terus mengalami perubahan dengan mengajak seluruh negara dieropa untuk bergabung didalmnya, hingga akhirnya meluas ke Afrika Utara dan Amerika. FIFA berperan aktif dalam perkembangan sepak bola didunia termasuk kompetisi serta berbagai peraturan yang diterapkan dalam pertandingan, peraturan transfer pemain, hukuman serta sanksi serta hakim dan wasit. Selain itu FIFA juga beranggotakan enam konfederasi yaitu Asian Football Confederation atau AFC, Conf�d�ration Africaine de Football atau CAF, Confederaci�n Sudamericana de F�tbol atau CONMEBOL/CSF, Confederation of North, Central American and Caribbean Association Football atau CONCACAF, Oceania Football Confederation atau OFC dan Union of European Football Associations atau UEFA dimana ke enam konfederasi tersebut membantu pengawasan perkembangan sepak bola di wilayahnya masing-masing.
Sebagi induk organisasi sepak bola internasional FIFA tak hanya mewadahi berbagai asosiasi sepak bola tetapi juga melaksanakan kompetisi tingkat regional dan internasional seperti Piala Dunia, Piala Dunia U-20, Piala Dunia U-17, Piala Konfederasi, sepak bola dalam Olimpiade hingga Piala Dunia Futsal dan Tur Pro Sepak Bola Pantai. Selain menetapkan peraturan serta mengadakan turnamen FIFA juga memberikan bagi pemain-pemain sepak bola terbaik serta memberikan daftar yang berisikan peringkat dunia FIFA setiap bulannya. Meskipun FIFA adalah organisasi olah raga namun organisasi ini mampu meraih keuntungan hingga ratusan juta Dollar dari berbagi kegiatan yang mereka lakukan.
Akhir-akhir ini nama FIFA-pun kian akrab ditelinga penggemar sepak bola nasional, semenjak kekisruhan pemilihan ketua umum PSSI pasca piala AFC beberapa waktu lalu. Berbagai usaha serta dialog juga sempat dilakukan oleh perwakilan Indonesia dengan organisasi dibawah pimpinan Sepp Blatter ini. Usaha ini dilakukan guna mendapat solusi serta menghindarkan Indonesia dari sanksi yang diterapkan oleh FIFA pasca gagalnya kongres PSSI juga kepemimpinan Nurdin Halid yang dinilai tidak sesuai dengan statuta FIFA. Dengan bergabungnya PSSI menjadi anggota FIFA pada tahun 1952 dan AFC pada 1954 mau tidak mau membuat Indonesia harus ikut mematuhi peraturan serta kode etik yang telah ditetapkan oleh FIFA sebelumnya. Meskipun demikian hubungan FIFA dengan PSSI tidak lantas memburuk, bahkan wakil presiden FIFA Ali bin Al Hussein sempat berkunjung ke Indonesia dan hadir dalam jumpa pers dengan PSSI bahkan melakukan cara makan malam bersama pemrakarsa LPI.