Nenek Ini Melahirkan di Usia 70 Tahun, Kisahnya Bikin Terenyuh!
Narayana 734 - Setiap pasangan yang sudah menikah tentu mendambakan keturunan. Namun yang namanya anak itu seperti rezeki. Ada pasangan yang langsung diberi keturunan, tapi tak jarang pula pasangan yang harus menunggu bertahun-tahun lamanya untuk mendapatkan momongan.
Kisah sepasang suami istri asal India berikut ini contohnya. Daljinder Kaur (70) dan suaminya Mohinder Singh Gill (79) harus menunggu 46 tahun untuk mendapatkan keturunan.
Kisah sepasang suami istri asal India berikut ini contohnya. Daljinder Kaur (70) dan suaminya Mohinder Singh Gill (79) harus menunggu 46 tahun untuk mendapatkan keturunan.
Berkat teknologi bayi tabung atau In Vitro Fertilisation (IVF) yang dijalaninya selama 2 tahun, Kaur berhasil memiliki buah hati berjenis kelamin laki-laki dengan bobot 2 kg.
Meski usianya sudah memasuki senja, Kaur tidak ingin menggunakan jasa baby sitter untuk merawat anak semata wayangnya itu. Ia dan suaminya bertekad membesarkan putranya yang bernama Armaan itu dengan tangan mereka sendiri.
Meski usianya sudah memasuki senja, Kaur tidak ingin menggunakan jasa baby sitter untuk merawat anak semata wayangnya itu. Ia dan suaminya bertekad membesarkan putranya yang bernama Armaan itu dengan tangan mereka sendiri.
"Orang khawatir nasib Armaan saat kami meninggal nanti. Tapi saya percaya kepada Tuhan. Tuhan Maha Kuasa dan Dia Maha Segalanya, Dia-lah yang akan mengurus semuanya."
Kini keluarga Kaur terasa lengkap sudah. Doa mereka untuk memiliki buah hati yang mereka tunggu-tunggu selama puluhan tahun akhirnya terkabul.
Kini keluarga Kaur terasa lengkap sudah. Doa mereka untuk memiliki buah hati yang mereka tunggu-tunggu selama puluhan tahun akhirnya terkabul.
"Saat kami melihat iklan IVF, kami tertarik untuk mencobanya. Saya ingin punya keturunan dari darah daging saya sendiri," ucap Kaur yang dikutip brilio.net dari guardian, Kamis (12/5/2016).
Kaur mengatakan ia dan suaminya hampir putus asa untuk memiliki anak kandung. Ia juga harus menghadapi anggapan di negaranya bahwa pasangan yang mandul merupakan kutukan dari Tuhan. Kaur bersama suaminya juga pernah mengadopsi seorang anak laki-laki pada tahun 1980, namun saat anak mereka kuliah di luar negeri, ia tak pernah pulang.
"Tuhan mendengar doa kami. Hidupku terasa lengkap. Aku akan merawat bayiku dengan tanganku sendiri. Suamiku juga sangat perhatian dan membantuku sebisa mungkin," kata ibu satu anak itu.
Kaur mengatakan ia dan suaminya hampir putus asa untuk memiliki anak kandung. Ia juga harus menghadapi anggapan di negaranya bahwa pasangan yang mandul merupakan kutukan dari Tuhan. Kaur bersama suaminya juga pernah mengadopsi seorang anak laki-laki pada tahun 1980, namun saat anak mereka kuliah di luar negeri, ia tak pernah pulang.
"Tuhan mendengar doa kami. Hidupku terasa lengkap. Aku akan merawat bayiku dengan tanganku sendiri. Suamiku juga sangat perhatian dan membantuku sebisa mungkin," kata ibu satu anak itu.
Brilio
