Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Jadi Saksi Pembunuhan Yang Melibatkan Anak Dibawah Umur Sebagai Pelakunya , Remaja Ini Akui Takut Buang Air Kecil Dan Susah Tidur.

Jadi Saksi Pembunuhan Yang Melibatkan Anak Dibawah Umur Sebagai Pelakunya , Remaja Ini Akui Takut Buang Air Kecil Dan Susah Tidur.

SEBARKANBERITA


Jadi Saksi Pembunuhan Yang Melibatkan Anak Dibawah Umur Sebagai Pelakunya , Remaja Ini Akui Takut Buang Air Kecil Dan Susah Tidur.

SAMARINDA - Kepolisian bergerak cepat guna menyelesaikan berkas pemeriksaan terhadap kasus pembunuhan yang melibatkan anak dibawah umur sebagai pelakunya.

Setelah memeriksa secara maraton para saksi maupun pelaku, kepolisian dari Polsekta Sungai Kunjang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan itu.

Sekitar pukul 10.00 Wita, kepolisian mulai bergerak menuju lokasi pembunuhan, yakni di dalam kawasan pertambangan PT BBE.

Sebelum ke lokasi, kepolisian terlebih dahulu mendatangi lokasi saat pelaku bersama dengan rekan-rekannya menenggak minuman keras, yang berada di tidak jauh dari lokasi korban menghabisi korban.



Terdapat 36 adegan yang diperagakan oleh pelaku, saksi, serta pemeran pengganti.

Proses rekonstruksi pun berjalan dengan lancar. Bahkan pelaku tampak sangat hafal dengan kejadian yang telah merenggut nyawa seseorang itu.

Tak ada sedikit pun keraguan di raut wajah pelaku saat memeragakan satu persatu adegan.

Namun salah satu saksi yang merupakan teman pelaku, tampak pucat dan gugup dalam memperagakan adegan yang melibatkan dirinya itu.

TO (15), salah satu saksi mengungkapkan, hingga saat ini dirinya masih belum dapat tidur dengan nyenyak.

Tak hanya itu, dirinya juga takut untuk pergi ke kamar mandi di malam hari.

"Sampai saat ini saya masih sulit tidur, masih teringat kejadian itu. Saya sempat dua kali bermimpi bertemu dengan korban," tuturnya disela rekontruksi, jumat (7/10/2016).

Wajar jika TO hingga saat ini masih trauma, pasalnya dirinya menyaksikan detik-detik korban merenggang nyawa.

Dirinya memang tak menyaksikan saat pelaku menusukkan pisau ke leher korban. Namun setelah kejadian itu dia dipanggil oleh pelaku untuk menjemputnya di lokasi, untuk membantu pelaku mengambil motor dan dompet korban.

"Saya disuruh pegang pisau dia (pelaku, red), lalu saya disuruh lagi untuk ambil dompet korban.

Tentu itu membuat saya masih teringat-ingat dengan kejadian tersebut hingga saat ini," tuturnya.